Toga: Simbol Kehormatan dan Tradisi Akademik yang Tak Lekang oleh Waktu

Toga adalah simbol penting dalam dunia akademik, yang telah menjadi bagian dari tradisi kelulusan di banyak negara di seluruh dunia. Toga digunakan dalam upacara wisuda sebagai tanda pencapaian besar dalam pendidikan, dan memiliki makna yang dalam terkait dengan proses belajar dan pertumbuhan seseorang. Namun, banyak orang yang belum sepenuhnya memahami asal-usul, makna, dan peran toga dalam acara wisuda. Dalam artikel ini, kita akan membahas segala hal tentang toga, dari sejarah hingga arti simbolisnya, serta peranannya dalam kehidupan akademik.


Apa Itu Toga?

Toga adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh para lulusan selama upacara wisuda. Biasanya, toga terdiri dari jubah panjang yang dikenakan di atas pakaian formal, lengkap dengan topi berbentuk persegi (bernama “mortarboard”) yang sering dihiasi dengan tali atau hiasan lainnya. Warna toga bervariasi, tergantung pada institusi dan tingkat pendidikan, namun umumnya berwarna hitam atau gelap.

Toga bukan hanya sekadar pakaian, tetapi simbol kehormatan, pencapaian, dan perubahan status yang menandai peralihan seseorang dari pelajar menjadi sarjana. Pengenaan toga melambangkan upaya keras, dedikasi, dan perjalanan panjang yang telah dilalui untuk mencapai gelar pendidikan.


Sejarah Toga dalam Dunia Akademik

Asal-Usul Toga dalam Tradisi Akademik
Toga pertama kali digunakan pada abad ke-12 di Eropa, terutama di Universitas Bologna, Italia. Pada masa itu, toga dipakai oleh para cendekiawan dan ahli hukum sebagai pakaian sehari-hari. Namun, pada akhirnya, toga menjadi pakaian resmi dalam upacara kelulusan dan wisuda. Hal ini dikarenakan toga dianggap sebagai simbol kebijaksanaan dan status sosial yang tinggi.

Pada zaman itu, toga lebih dikenal sebagai “tunic” atau “mantle” dan biasanya terbuat dari bahan wol atau katun. Seiring berjalannya waktu, toga mengalami berbagai perubahan dalam desain dan bahan, namun tetap mempertahankan fungsinya sebagai pakaian resmi dalam upacara akademik.

Perkembangan Toga di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, penggunaan toga untuk wisuda dimulai pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Hal ini terkait dengan pengaruh dari sistem pendidikan Eropa yang mulai diterapkan di dunia Barat. Pada masa itu, topi persegi (mortarboard) yang menjadi ciri khas toga mulai diperkenalkan, yang saat ini menjadi salah satu elemen penting dalam pakaian wisuda.


Simbolisme Toga dalam Pendidikan

Toga memiliki banyak simbolisme yang berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Beberapa makna penting dari toga adalah:

  1. Simbol Keberhasilan Akademik
    Toga melambangkan keberhasilan seseorang setelah melewati berbagai ujian dan tantangan dalam dunia pendidikan. Ini adalah simbol pengakuan terhadap pencapaian seseorang dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan, serta kesediaannya untuk berkontribusi kepada masyarakat.
  2. Peralihan Status
    Wisuda adalah momen penting dalam kehidupan seseorang karena ini menandai peralihan dari seorang pelajar menjadi seorang profesional atau sarjana. Toga menjadi simbol peralihan status ini dan menegaskan bahwa seseorang telah mencapai puncak pendidikan formal.
  3. Pengenalan Terhadap Tradisi Akademik
    Menggunakan toga dalam wisuda juga menunjukkan rasa hormat terhadap tradisi akademik yang telah ada sejak berabad-abad. Ini mengingatkan kita pada pentingnya ilmu pengetahuan dan proses pendidikan yang terus berkembang seiring waktu.
  4. Simbol Kehormatan dan Kebanggaan
    Toga adalah simbol kehormatan dan kebanggaan baik untuk individu yang mengenakannya maupun untuk institusi yang menyelenggarakan acara wisuda. Ini menunjukkan rasa hormat terhadap prestasi dan perjalanan panjang dalam dunia pendidikan.

Jenis-Jenis Toga dan Maknanya

Toga wisuda dapat bervariasi tergantung pada tingkat pendidikan dan institusi yang mengadakannya. Berikut adalah beberapa jenis toga yang umum ditemukan dalam berbagai upacara wisuda:

  1. Toga Sarjana (Bachelor’s Degree)
    Toga untuk wisuda sarjana biasanya berwarna hitam atau gelap dengan desain yang sederhana. Pada umumnya, toga sarjana menggunakan topi mortarboard dengan tali yang dihiasi dengan pom-pom atau hiasan lainnya, tergantung pada universitas atau fakultas.
  2. Toga Magister (Master’s Degree)
    Untuk wisuda magister, toga sering kali memiliki aksen atau tambahan warna tertentu yang menunjukkan jurusan atau disiplin ilmu yang diambil. Misalnya, toga magister pendidikan sering dihiasi dengan pita atau aksen berwarna biru atau hijau.
  3. Toga Doktor (Doctoral Degree)
    Toga untuk gelar doktor biasanya lebih mewah dengan tambahan elemen warna, hiasan, dan bentuk yang lebih elegan. Topi mortarboard untuk wisuda doktor sering kali lebih besar dan dihiasi dengan pita atau topi berbentuk bulat yang disebut “tam” atau “doktor hat.”
  4. Warna Toga Berdasarkan Fakultas
    Beberapa universitas menggunakan warna-warna tertentu pada toga sebagai penanda fakultas atau bidang studi. Misalnya, fakultas hukum bisa menggunakan toga dengan pita merah, sementara fakultas kedokteran menggunakan toga dengan pita putih atau hijau.

Toga di Indonesia: Tradisi dan Perkembangannya

Di Indonesia, penggunaan toga dalam upacara wisuda sudah menjadi bagian dari tradisi akademik yang umum. Hampir semua universitas di Indonesia, baik negeri maupun swasta, mengharuskan para lulusan untuk mengenakan toga sebagai simbol kelulusan mereka.

Meskipun beberapa elemen dari toga bisa berbeda, prinsip dasar toga tetap sama: sebagai tanda pencapaian dalam pendidikan. Di Indonesia, selain digunakan pada acara wisuda universitas, toga juga digunakan dalam acara kelulusan sekolah tinggi dan pelatihan profesional.

Peran Toga dalam Kehidupan Akademik di Indonesia
Toga memberikan makna yang mendalam dalam kehidupan akademik di Indonesia. Ini bukan hanya simbol status atau pencapaian individu, tetapi juga mencerminkan rasa hormat terhadap orang tua, guru, dan lembaga pendidikan yang telah mendukung perjalanan pendidikan seseorang.

Tinggalkan komentar