Sari adalah pakaian tradisional yang sangat populer di India dan beberapa negara Asia Selatan lainnya. Pakaian ini telah menjadi ikon budaya India yang sering kita lihat di berbagai film Bollywood, acara budaya, dan festival besar. Sari bukan hanya sekadar pakaian, melainkan juga cerminan sejarah, keindahan, dan identitas dari masyarakat India. Dibuat dari kain panjang yang dililitkan dengan elegan, sari bisa dikenakan dalam berbagai cara dan dengan ragam gaya yang unik. Setiap lipatan, warna, dan motifnya punya arti tersendiri yang mengungkapkan cerita dan budaya setempat.
Artikel ini akan membahas asal-usul sari, cara memakainya, berbagai jenis kain dan desain yang digunakan, serta peran sari dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat India.
Sejarah dan Asal-Usul Sari
Sejarah sari dapat ditelusuri jauh ke masa peradaban kuno India, yakni Peradaban Lembah Indus yang berusia lebih dari 5.000 tahun. Dalam budaya Hindu, kain yang melilit tubuh dipercaya sebagai bentuk penghormatan terhadap kemurnian, yang tercermin dalam konsep “Dhoti,” kain yang diikatkan di pinggang untuk menutupi tubuh bagian bawah. Tradisi mengenakan sari kemudian berkembang dari waktu ke waktu, dengan pengaruh dari berbagai kerajaan dan peradaban yang pernah menguasai India.
- Pengaruh Mughals: Pada masa Kerajaan Mughal, sari semakin berkembang dengan tambahan hiasan seperti bordir, manik-manik, dan batu permata. Motif dan desain yang dipengaruhi Mughal ini masih bisa kita lihat pada beberapa jenis sari saat ini.
- Perkembangan Modern: Di masa modern, sari telah berevolusi menjadi busana yang bukan hanya dikenakan di acara-acara tradisional tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai desainer telah mengembangkan sari dengan gaya dan motif yang lebih bervariasi, menjadikannya populer tidak hanya di India tetapi juga di berbagai negara lain.
Struktur dan Cara Memakai Sari
Sari adalah kain panjang yang biasanya memiliki panjang antara 5 hingga 9 meter dan lebar sekitar 1 hingga 1,5 meter. Meskipun tampaknya sederhana, mengenakan sari membutuhkan keterampilan khusus karena kain ini perlu dililitkan dengan cara tertentu agar terlihat rapi dan elegan.
1. Kain dan Blouse
Sari terdiri dari dua bagian utama: kain panjang sari itu sendiri dan blouse (choli), yaitu atasan yang dikenakan di bagian atas. Blouse biasanya memiliki lengan pendek dan panjangnya hanya sampai pinggang, menambahkan kesan elegan yang sederhana.
2. Petticoat
Petticoat adalah kain dalam yang digunakan sebagai dasar sari untuk diikatkan. Petticoat ini akan membantu sari melekat dan tersusun dengan baik di tubuh.
3. Langkah-langkah Memakai Sari
- Mulailah dengan menutupi petticoat dengan ujung kain sari, kemudian ikat di sekitar pinggang.
- Buat lipatan-lipatan kecil di bagian depan dan sisipkan ke dalam pinggang petticoat untuk menciptakan lipatan yang rapi.
- Ujung kain sari (pallu) dilepaskan ke bahu, dan beberapa gaya mengenakan sari juga memungkinkan pallu dililitkan ke kepala sebagai penutup.
Masing-masing daerah di India memiliki gaya unik dalam mengenakan sari. Misalnya, gaya Nivi dari Andhra Pradesh yang populer, atau gaya Maharashtrian yang melilitkan sari di antara kaki dan mengikatnya seperti celana panjang.
Jenis-Jenis Sari Berdasarkan Bahan dan Desain
Sari memiliki berbagai jenis berdasarkan bahan, warna, dan desain yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis sari yang paling terkenal:
1. Sari Kanjeevaram
Sari Kanjeevaram berasal dari Tamil Nadu dan terkenal akan kehalusan sutra dan motif emasnya. Bahan ini sering digunakan dalam pernikahan dan acara-acara penting. Motifnya mencakup gambar kuil, burung merak, dan bunga, menjadikannya sangat khas dan indah.
2. Sari Banarasi
Dari kota Varanasi di Uttar Pradesh, sari Banarasi terkenal dengan kain sutranya yang kaya dan bordir halus dengan benang emas atau perak. Sari ini menjadi pilihan populer dalam acara-acara pernikahan karena kemewahannya.
3. Sari Chanderi
Sari Chanderi berasal dari daerah Madhya Pradesh, yang terbuat dari kombinasi sutra dan katun. Dengan tekstur ringan dan motif klasik, sari ini sangat nyaman dipakai di iklim yang lebih panas, cocok untuk acara kasual maupun formal.
4. Sari Patola
Patola berasal dari Gujarat dan dikenal dengan teknik pewarnaan ikat yang rumit dan warna yang mencolok. Sari ini sangat mahal karena proses pembuatannya yang panjang dan rumit, namun hasilnya sangat menawan.
5. Sari Bandhani
Bandhani berasal dari Rajasthan dan Gujarat. Sari ini dibuat dengan teknik ikat-dye yang menciptakan pola-pola titik atau garis yang unik, dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan hijau.
Peran Sari dalam Budaya dan Kehidupan Sosial India
Sari adalah lebih dari sekadar busana, karena juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Di India, mengenakan sari seringkali menjadi simbol kedewasaan dan kehormatan, terutama pada acara-acara penting seperti pernikahan, festival, dan upacara keagamaan.
1. Simbol Status dan Identitas
Dalam budaya India, jenis sari dan cara pemakaiannya sering kali menunjukkan identitas sosial atau status ekonomi seseorang. Misalnya, sari Kanjeevaram yang mewah menunjukkan status sosial tinggi, sementara sari katun sederhana biasa dipakai oleh masyarakat yang lebih tradisional.
2. Simbol Kewanitaan dan Kecantikan
Sari dianggap sebagai simbol kecantikan dan kelembutan wanita. Dalam berbagai acara adat, wanita India sering mengenakan sari untuk mencerminkan peran mereka dalam keluarga dan masyarakat sebagai sosok yang anggun dan penuh kasih.
3. Simbol Keberagaman Budaya
Setiap daerah di India memiliki gaya dan jenis sari yang berbeda, menjadikan sari sebagai lambang dari keberagaman budaya India. Misalnya, sari Banarasi di utara sangat berbeda dengan sari Kanjeevaram di selatan, yang memperlihatkan keragaman seni dan budaya yang kaya di India.
Tips Merawat Sari agar Tahan Lama
Sari, terutama yang terbuat dari bahan sutra atau dengan bordir mewah, memerlukan perawatan khusus agar tetap awet dan indah. Berikut adalah beberapa tips untuk merawat sari dengan baik:
- Cuci Tangan atau Dry Cleaning: Sari sutra atau yang memiliki bordir emas sebaiknya dicuci tangan atau dibawa ke dry cleaning.
- Simpan dengan Kain Kapas: Lipat sari dan simpan di dalam kain kapas agar tidak rusak akibat gesekan.
- Jangan Jemur di Bawah Matahari Langsung: Matahari langsung dapat membuat warna sari cepat pudar, jadi jemur sari di tempat teduh.
- Gantilah Posisi Lipatan Secara Berkala: Untuk menghindari bekas lipatan yang tetap, gantilah posisi lipatan sari setiap beberapa bulan.